Mungkin sebagaian orang akan bertanya-tanya apakah bisa memelihara belut dengan menggunakan air bersih?? Sepintas terdengar seperti mengada-ada saja bukan? Karenan jelas kita ketahui habitat alami belut adalah dilumpur atau sawah.
Baiklah untuk memahami bagaimana cara membudidayakannya pada tulisan saya ini (tentunya dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya) saya akan memaparkan bagaimana teknik membudidayakan belut dengan air bersih.
Sebelumnya pada tulisan terdahulu saya sudah memberikan tips bagaimana membudidayakan belut dengan media lumpur anda bisa membacanya terlebih dahulu agar mengetahui dimana letak perbedaannya.
Belut tergolong kedalam jenis ikan air tawar yang biasanya hidup disekitar pematang persawahan, bentuk ikan ini berbeda pada ikan lainnya. Dikatakan berbeda karena belut tidak memiliki sirip untuk berenang dan bentuknya lebih menyerupai ular (dilihat dari cara bergerak nya).
Budidaya belut dengan menggunakan air bersih tergolong lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan budidaya didalam lumpur hal ini didasari oleh:
- Bibit lebih mudah untuk dikontrol dari kematian
- Lebih simple dan tidak repot (Tidak perlu fermentasi media)
- Pemberian pakan lebih gampang
- Mudah untuk membersihkannya
- Kapasitas padat penebaran lebih besar
- Waktu pemanenan lebih singkat
Persiapan Kolam Belut
Faktor Utama Budidaya Belut Dengan Media Air
# Bibit
Pemilihan bibit berkualitas adalah syarat utama suksessnya suatu budidaya baik itu dibidang perikanan maupun pertanian. Bibit belut berkualitas ditandai dengan ciri-ciri fisik seperti gerakannya yang lincah, tidak mengambang dipermukaan air, badan mulus atau tidak ada cacat bekas luka, warnanya coklat disertai dengan totol hitam dipermukaan kulitnya.
Pada tulisan ini saya menyarankan bibit yang digunakan sebaiknya berasal dari budidaya bukan tangkapan alam. Bibit yang bebrasal dari budidaya jauh lebih sehat, lebih tahan terhadap penyakit, dan ukurannya juga seragam.
# Karantina
Umumnya bibit yang baru kita pesan atau beli akan mengalami masa stress yang diakibatkan perjalanan yang cukup jauh, selain itu kondisi lingkungan yang berbeda juga dapat mengakibatkan bibit belut mengalami stress, maka dari itu bibit harus dikarantina terlebih dahulu. Karantina bibit merupakan hal yang wajib dilakukan tujuannya agar mengurangi angka kematian saat bibit mengalami masa stress dan pada saat pemeliharaan.
Bagaimana cara karantina yang baik sudah saya jelaskan pada postingan saya sebelumnya, anda dapat membacanya di "panduan lengkap budidaya belut bagi pemula"
# Air
Syarat utama budidaya belut dengan media air bersih ialah kualitas air. Kualitas air ini sangat menentukan perkembangan dan keberhasilan budidaya belut. Lalu bagaimana kita mengetehui kualitas air yang baik tersebut? Tenang sobat tidak perlu khawatir. Air yang baik adalah air yang memiliki kandungan oksigen yang cukup, bebas dari bahan-bahan kimia (limbah) dan memiliki pH 7. Pada umumnya air sumur (saya sarankan sumur galian) sudah mewakili kualitas air bersih, hanya dalam pemanfatannya air sebaiknya diendapkan dulu satu malam.
# Sirkulasi
Sirkulasi merupakan bagian dari pengelolahan air, sirkulasi menjadi penting agar ketersediaan oksigen dalam air terpenuhi. Perlu diketahui sirkulasi air pada belut tidak sama dengan ikan nila atau lainnya. Debit sirkulasi air pada belut haruslah kecil kalau bisa air yang keluar seperti mengembun tetapi jikalau tidak bisa debit air yang kecil sudah cukup. Mengapa harus kecil? Karena belut lebih menyukai ketenangan sama halnya seperti aliran air pada persawahan.
Sirkulasi sebaiknya dilakukan Sekali sehari saja pagi atau sore sekitar 10-15 menit sudah cukup.
# Pergantian Air
Berbeda dengan sirkulasi air, pergantian air pada belut dilakukan 2 minggu sekali, tujuannya sama untuk menjaga kualitas air, selain itu untuk membuang sisa-sisa kotoran dan pakan yang tidak dimakan maupun lendir-lendir belut itu sendiri. Teknik pergantian air tidak harus mengeluarkan bibit belut anda hanya perlu membuka pembuangan air yang ada dibawah dan diberi potongan waring kedalam lubang agar belut tidak ikut keluar. Setelah air habis anda dapat mengisi dengan air yang baru (yang sudah diendapkan semalam)
# Pemberian Pakan
Pemberian pakan pada belut sebaiknya dilakukan sekali sehari saja. Anda dapat memberikan pakan pada sore menjelang malam pukul 18.00-19.00 dikarenakan belut merupakan ikan yang bersifat nokturnal (aktif pada malam hari). Pakan yang diberi dapat berupa pakan hidup seperti cacing, ulat hongkong, ulat jerman, sedangkan pakan mati berupa pelet, cacahan keong mas, maupun pasta belut.
Khusus pakan hidup dapat anda budidayakan agar dapat menekan biaya pengeluaran. Anda bisa membaca artikel saya "Panduan beternak cacing lumricus bagi pemula" dan "6 teknik budidaya Ulat Hongkong yang benar"
Perlu diingat sebaiknya pemberian pakan diselang-seling 3 hari sekali agar belut tidak bosan dengan pakan yang itu-itu saja. Pemberian pakan disesuaikan dengan bobot bibit dan usia belut, apabila kita tanam 2 kg diawal maka pakan yang diberi 5-10% bobot tubuhnya dan setiap bulannya naik menjadi 5% dengan asumsi semakin besar bibit belut maka kebutuhan makannya juga akan semakin besar juga.
Teknis Pemeliharaan dan Pemanenan
Pemeliharaan belut dengan media air bersih tidaklah susah karena anda dapat melihat dan mengontrol sendiri belut yang sakit maupun sudah mati. Apabila anda menemukan bibit sedang sakit sebaiknya diambil lalu dipisahkan segera karena penyakit akan dengan cepat menular.
Bibit yang sakit dapat ditempatkan di bak karantina dan diberi perlakuan khusus seperti memberikan obat dan jamu herbal.
Pergantian dan sirkulasi air yang benar merupakan teknis bagian dari perawatan belut seperti yang sudah saya jelaskan diatas tadi. Bila pergantian dan sirkulasi air dilakukan dengan baik saya yakin tingkat kematian belut akan sangat sedikit dan pemberian pakan yang baik akan meningkatkan hasil produksi belut yang dibudidayakan.
Panen dapat dilakukan sesuai dengan permintaan pasar, biasanya peternak belut memanen hasil ketika bibit berusia 3-4 bulan dengan berat 8-10 ekor perkilonya.Teknik pemanenan dapat dilakukan dengan cara menguras air pemeliharaan dan langsung dioper kepada agen sesuai dengan kesepakatan harga yang ditentukan.
Cukup sekian, Bila ada yang tidak jelas bisa ditanyakan.
Semoga suksess!!
Jika artikel ini bermanfaat, sahabat boleh share, ada tombol share lho dibawah. hehee
Jika artikel ini menarik, sahabat boleh subscribe, saya akan kirim artikel via email kepada sahabat, GRATIS..
Cukup membantu ekonomi,,, cuma harga dan memperoleh bibitnya kemana ya,,berapa per kilgram,,???
BalasHapusBibit masih sulit didapat mbak ines, klw dijawa saya ada beberapa kenalan..
HapusCukup membantu ekonomi,,, cuma harga dan memperoleh bibitnya kemana ya,,berapa per kilgram,,???
BalasHapusBibit ada di saya mba
HapusInfo yang bagus dan bermanfaat, membangun isu ketahanan pangan indonesia. Cuma sy & teman pernah sama2 hitung cost dri beli bibit, biaya operasional, pakan sampai harga jual ke tengkulak dan konsumen tidak ketemu bahkan rugi. Apa bisa dbantu dterangkan ttg perhitungan laba/ruginya?
BalasHapusTrimakasih gan, sudah mampir..
HapusKlw biaya operasional dan pakan dapat ditekan maka dapat dipastikan budidaya belut sangat untung pak.
Tiap daerah harga pasaran berbeda-beda namun di daerah saya harga belut dipasaran selalu stabil di harga 50 rb.
Jika ingin membudidayakan belut sebaiknya budidayakan cacing dulu pak sebagai pakan belut
Bibit belut di saya ada mba
BalasHapus