Setelah pada tulisan terdahulu saya membagikan bagaimana cara beternak Bebek Dengan Hasil Memuaskan Dan 5 Teknik Budidaya Ayam Kampung maka pada kesempatan ini saya mau berbagi Kiat Suksess Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula Khususnya.
Beternak burung puyuh memang belakangan ini mulai banyak dilirik sudah pasti karena harga telur burung puyuh di pasaran selalau stabil, selain itu semakin banyaknya usaha kuliner-kuliner rumah makan membuat permintaan daging burung puyuh melonjak.
Baiklah sahabat sekalian langsung saja ya kita simak bagaimana Kiat Suksess Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula, sahabat bisa sediakan alat tulis atau langsung praktek juga ok.
Tinjau Lokasi Lahan
Usahakan dalam setiap budidaya sebaiknya jauh dari pemukiman padat penduduk, apalagi jika budidaya akan menuju sekala besar. Hal ini berguna agar menghindarkan keberatan atau komplain dari warga sekitar, selain itu burung puyuh juga tidak mudah stress karena suasana yang ribut.
Usahakan juga lokasi memiliki akses jalan yang baik agar meminimalisir biaya operasional, pastikan juga budiaya jauh dari budidaya babi atau unggas lainnya agar tidak mudah terserang wabah penyakit
Persiapan Kandang Budidaya
Kandang merupakan tempat tinggal dan berkembang biak burung puyuh, usahakan kandang memiliki standar yang baik dengan kelembaban 30-80 % dan suhu ruanga 27-30 derajat C. Oleh karena itu pada malam hari perlu dibantu dengan menggunakan lampu pijar 40-60 watt agar suhu tetap terjaga dengan baik.
Lantai yang digunakan untuk budiaya ada dua macam, yang pertama dengan metode litter atau lantai sekam dan yang kedua dengan metode sangkar. Pastikan juga tata letak kandang burung puyuh mendapatkan cukup sinar matahari di pagi hari dan sirkulasi udara yang baik.
Ukuran kandang dapat disesuaikan dengan umur burung puyuh untuk anakan 1m2 dapat diisi dengan 80-100 ekor anakan, namun setelah berumur 10 hari disi 50-60 ekor anakan dan terakhir menjadi 30-40 ekor/m2 sampai menghasilkan telur.
Adapun jenis kandang yang biasa digunakan dalam budiaaya burung puyuh adalah:
# Kandang Pembibitan
Kandang ini berpegaruh langsung terhadap produktifitas dan kemampuan meghasilkan telur yang berkualitas. Besar atau ukuran kandang yang akan digunakan harus sesuai dengan jumlah puyuh yang akan dipelihara. Idealnya satu ekor puyuh dewasa membutuhkan luas kandang 200 m2.
# Kandang Indukan Petelur
Kandang ini diperuntukkan untuk burung puyuh hingga berumur 3 minggu. sahabat harus menyediakan kandang yang hangat, caranya di dalam kandang indukan ditempatkan lampu sebagai pemanas.
Guna mengetahui apakah lampu pemanas telah mencukupi atau tidak, Anda dapat melihat perilaku burung puyuh seperti berikut.
* Jika sebahagian besar burung puyuh berada dibawah lampu, maka dapat dipastikan suhu ruangan kurang panas. Perlu menambahkan bebeapa lampu lagi.
* Jika sebahagian besar menjauhi lampu maka suhu terlalu panas, berarti perlu mengurangi lampu atau mengganti lampu dengan watt yang lebih rendah
* Jika burung puyuh menyebar merata maka dapat dipastikan suhu telah mencukupi.
Kandang untuk burung puyuh dewasa hingga masa bertelur pada umumnya dibuat dengan ukuran 50 x 100 x 35 cm dan diberi kaki dengan tinggi 50 cm„ Kandang itu diisi 30 sampai 45 ekor.
Kandang yang dibuat dengan menggunakan rangka kayu kaso, dinding, dan lantai dari kawat ram, memungkinkan kandang tetap bersih karena kotoran dapat langsung jatuh ke tanah. Lantai dibuat agak miring sehingga telur dapat langsung keluar dari kandang ke penampungan telur.
Tempat pakan dapat dibuat dari bambu yang dibelah dan diletakkan di depan kandang demikian pula tempat minum. Guna menghindari makanan banyak terbuang, akibat patukan paruh ketika burung puyuh makan, tempat pakan ditutup dengan menggunakan kawat ram.
Tempat pakan dari bambu yang dibelah. Kandang burung puyuh dewasa dapat pula dibuat bertingkat sehingga dapat menghemat ruangan.
Pemilihan dan Persiapan Bibit
Sebelum beternak burung puyuh pastikan dahulu tujuan sahabat beternak, apakah ingin mengambil telur nya saja, atau daging nya. Karena jenis burung puyuh yang dibudiayakan berbeda-beda tergantung hasil akhir yang diinginkan.
* Untuk menghasilkan telur biasanya dipilih burung puyuh ketam betina yang bebas dari penyakit.
* Untuk menghasilkan burung puyuh pedaging biasanya dipilih burung puyuh pejantan dan betina afkiran
Ciri- Ciri Umum Burung Puyuh
Ciri umum yang dapat dilihat guna membedakan jenis kelamin burung puyuh adalah warna pada bulu dada, paruh, dan anus.
Bulu dada burung puyuh betina berwarna cokelat keabu-abuan dengan garis atau bintik putih, sedangkan burung puyuh pejantan mempunyai bulu dada cokelat kemerah-merahan. Pangkal paruh burung puyuh jantan berwarna cokelat kemerahan, sedangkan pangkal paruh burung puyuh betina tidak berwarna cokelat kemerahan.
puyuh jantan puyuh betina Jika dilihat bagian atas anus burung puyuh pejantan terlihat adanya benjolan berwarna merah dan jika ditekan akan keluar cairan seperti busa putih, sedangkan burung puyuh betina tidak ada ciri-ciri tersebut.
Pemeliharaan dan Perawatan
Agar memperoleh hasil produksi maksimal maka pemeliharaan dan perawatan harus diperhatikan dengan baik.
# Pemberian Pakan dan Minum
Makanan merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan beternak burung puyuh. Pemberian makanan yang tidak benar, baik dari segi kualitas (gizinya) maupun kuantitas (jumlahnya), akan mengakibatkan kegagalan dalam beternak burung ini.
Ada beberapa bentuk makanan yang dapat diberikan pada burung puyuh menurut umurnya. Untuk burung puyuh pada masa awal pertumbuhan (masa starter), di bawah umur 3 minggu, dapat diberi bentuk mass atau tepung. Pada umur di atas 3 minggu burung puyuh diberi makanan berbentuk crumble (butiran).
Pemberian makanan hendaknya dilakukan dua kali sehari, yaitu pagi dan sore hari. Hal ini dimaksudkan guna efisiensi makanan karena jika tempat pakan diisi terlalu penuh, mungkin banyak yang terbuang pada saat burung puyuh makan.
Selain itu, dengan adanya rutinitas pemberian makanan, kesempatan untuk banyak bertemu dan mengetahui keadaan burung puyuh lebih besar. Satu hal yang penting adalah hindarkan makanan terkena air karena makanan yang basah mudah terserang jamur dan menjadi busuk.
Jumlah makanan yang dapat diberikan pada burung puyuh dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1 Jumlah Makanan Burung Puyuh
No. Umur Burung Puyuh Jumlah Makanan per Hari (gram)
1. 1 hari – 1 minggu 2
2. 1 minggu – 2 minggu 4
3. 2 minggu – 4 minggu 8
4. 4 minggu – 5 minggu 13
5. 5 minggu – 6 minggu 15
6. Di atas 6 minggu 17-19
Tabel 1 Jumlah Makanan Burung Puyuh
No. Umur Burung Puyuh Jumlah Makanan per Hari (gram)
1. 1 hari – 1 minggu 2
2. 1 minggu – 2 minggu 4
3. 2 minggu – 4 minggu 8
4. 4 minggu – 5 minggu 13
5. 5 minggu – 6 minggu 15
6. Di atas 6 minggu 17-19
# Pengontrolan Penyakit
Mengontrol penyakit dapat dilakukan dengan mengamati keadaan burung puyuh secara visulal. Burung puyuh dengan keadaan yang lemas dan menunduk sebaiknya diambil dan segera dipisiahkan atau dikarantina. Jika masih dapat diobati beri obat, sahabat dapat membeli dari toko ternak.
# Pemberian Vaksin Teratur
Pemberian vaksin dilakukan dengan teratur guna menjaga daya tahan burung puyuh. Sebaiknya pemberian vaksin dilakukan saat burung puyuh berumur 4-6 hari. Pemberian vaksin dapat dilakukan dengan cara vaksin diteteskan ke mata, atau diberi ke pakan dan minuman.
Baca dahulu dosisi pemberian vaksin pada label agar tidak berlebihan.
# Sanitasi dan Kebersihan Kandang
Sanitasi dan kebersihan kandang perlu mendapat perhatian khusus. Jika kandang bersih maka hama dan penyakit dapat dikendalikan dengan baik.
Sebaiknya alas kandang menggunakan sekam padi dan setiap sekali seminggu sekam tersebut dibolak balik agar tidak lembab. Biasanya kandang lembab merupakan suber penyakit seperti jamur, bakteri, dan parasit.
Jenis Penyakit Beserta Pengendaliannya
# Berak Putih
Gejala: kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, sayap lemah menggantung.
Gejala: tinja berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam menggigil kedinginan.
Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit tetelo.
# Berak Darah
Pengendalian: Menjaga kebersihan lingkungan dan usahakan agar sekam tetap kering.
# Cacingan
Penyebab: sanitasi yang buruk.
# Radang Usus
Penyebab: bakteri anerobik yang membentuk spora dan menyerang usus, sehingga timbul pearadangan pada usus.
Gejala: puyuh tampak lesu, mata tertutup, bulu kelihatan kusam, kotoran berair dan mengandung asam urat.
Pengendalian: memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi.
# Cacingan
Gejala: puyuh tampak kurus, lesu dan lemah.
Pengendalian: menjaga kebersihan kandang dan pemberian pakan yang terjaga kebersihannya.
Penyebab: cendawan Aspergillus fumigatus.
# Aspergilosis
Gejala: Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang.
Pengendalian: memperbaiki sanitasi kandang dan
lingkungan sekitarnya.
Penyebab: Poxvirus, menyerang bangsa unggas dari semua umur dan jenis kelamin.
Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah.
Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi.
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
# Cacar Unggas
Gejala: imbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah.
Pengendalian: vaksin dipteria dan mengisolasi kandang atau puyuh yang terinfksi.
# Quail Bronkhitis
Penyebab: Quail bronchitis virus (adenovirus) yang bersifat sangat menular.
Gejala: puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersi, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir.
Pengendalian: pemberian pakan yang bergizi dengan sanitasi yang memadai.
Pemanenan
Panen utama
Pada budidaya burung puyuh panen telur dapat dilakukan pada saat pagi sebelum memberi makanan (kurang lebih pukul 06.00).
Telur-telur hasil pemanenan hendaknya ditempatkan pada suatu tempat. Telur yang retak dipisahkan dari telur yang utuh.
Panen Tambahan
Untuk panen tambahan sahabat bisa memananen daging afkiran, atau burung puyuh yang sudah tua karena produktifitas telurnya sudah berkurang.
Selain daging sahabat juga bisa panen kotoran dan diolah menjadi pupuk kandang sehingga memiliki harga jual yang cukup menguntungkan.
Demikianlah Kiat Suksess Beternak Burung Puyuh Bagi Pemula yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan sahabat sekalian.
Semoga Suksess..
Sumber : Ir. Muhaswas Dwiyanto, DPH dan diolah dari berbagai sumber lainnya.
0 Response to "KIAT SUKSESS BETERNAK BURUNG PUYUH BAGI PEMULA"
Posting Komentar
Kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
.
No SARA and RASIS.
Berkomentarlah dengan Bijak. SPAM, JUDI!! Otomatis Dihapus!!