Minimnya pengetahuan mungkin bisa menjadi pembenaran, tetapi apapun itu tidak bisa dijadikan alasan untuk mengahiri hidup yang diberikan Tuhan kepada kita.
Daripada bingung mencari pekerjaan lebih baik kamu ciptkan peluang mu sendiri. Asal ada kemauan dan kerja keras pasti bisa suksess seperti yang dilakoni bapak Sugiyatno warga Tagal Rejo, sawit Sumber dan bapak Yusuf Arifin warga Yokyakarta ini Ini Sumbernya. Mereka suksess membudidayakan cacing sutera dan meraup keuntungan jutaan rupiah.
Berikut saya akan memberikan Panduan Lengkap Budidaya Cacing Sutra. Gak susah Kok, Yukk kita telusuri..
Sebelumnya ada yang sudah tahu cacing sutra itu apa? Jika belum tahu saya akan beri penjelasan singkatnya buat kamu. Cacing sutra atau cacing rambut adalah cacing yang berukuran sangat kecil seperti rambut dan habitatnya dapat kita jumpai di selokan-selokan atau parit-parit kecil yang dialiri air, biasanya kita menjumpai cacing ini seperti menari-nari digenangan air terseebut.
Cacing Sutra |
Siapkan Media Budidaya
Budidaya cacing sutra membutuhkan media sebagai habitat untuk tempat tinggal dan berkembang biak. Media cacing sutra harus terfermentasi dengan sempurna dan harus memiliki kandungan bahan organik yang tinggi agar cacing sutra dapat berkembang dengan baik.
Langkah-langkah Fermentasi:
Anda dapat memfermentasi media didalam drum fiber atau ember besar sesuai dengan skala budidaya yang anda inginkan, berikut caranya :
1. Siapkan kotoran sapi atau ayam, lalu jemur selama seminggu, jangan lupa dibolak balik biar kering merata
2. Siapkan gedebong pisang, lalu potong-potong sekecil mungkin lalu dijemur sampai kering dan berwarna coklat.
3. Siapkan jerami padi yang dicacah sekecil mungkin, agar mudah terdekomposisi.
4. Ambil lumpur sawah, sesuaikan saja dengan yang anda butuhkan.
5. Masukkan semua bahan kedalam ember besar lalu diaduk sampai semua tercampur rata, 10 tutup botol EM4 berwarna kuning + air sampai menutupi semua bahan, aduk lagi sampai semua rata. Setelah itu ditutup dengan terpal serapat mungkin diamkan selama 1 bulan. Jangan lupa setiap 3 hari sekali terpal dibuka dan media tadi diaduk agar gas amoniaknya keluar, setelah itu tutup terpal, lakukan kegiatan ini sampai 1 bulan.
6. Setelah satu bulan, media sudah matang dan siap digunakan. Anda dapat menggunakannya langsung atau membagi-baginya kedalam beberapa baki atau nampan.
Ketinggian Media Ember atau Nampan
Sebenarnya budidaya cacing sutra dapat kamu lakukan di ember, terpal, atau nampan. Usahakan setiap ember saling terhubung dengan ember satunya lagi dengan cara melubangi ember dan diberi selang untuk jalan masuk dan keluarnya air. Untuk ketinggian media dapat kamu sesuaikan dengan ember yang jelas usahakan ketinggian air sekitar 5-10 cm diatas permukaan karena cacing sutera senang menari-nari diatas permukaan air.
Ember-ember ini dapat kamu susun bertingkat sehingga air dapat mengalir jatuh kebawah, konsepnya sederhana dengan tujuan ingin membuat tempat tinggal cacing sutra menyerupai habitat aslinya yaitu dengan air yang megalir. Maka dari itu budidaya cacing sutra ini membutuhkan pompa air yang berdebit kecil, gunanya untuk sirkulasi air.
Penebaran Bibit
Bibit cacing sutra dapat kamu beli di pasar ikan hias, atau jika kekurangan modal kamu bisa peroleh dari sawah atau selokan-selokan yang ada cacing suteranya. Penebaran bibit untuk ukuran nampan 30*25 cm dapat ditebar bibit sebanyak 1-2 gelas.
Perawatan dan Pemberian Pakan
Perawatan cacing sutra tidaklah sulit hal terpenting yang harus kamu perhatikan adalah debit air harus terus mengalir secara pelan dan pastikan ketinggian air tetap terjaga dengan baik.
Untuk pemberian pakan sendiri juga tidak usah repot anda dapat memberi pakan dengan ampas tahu yang sudah difermentasikan atau kotoran sapi yang telah terfermentasi.
Teknik Pemanenan Cacing Sutra
1. Cacing sutra akan tumbuh setelah 2 minggu. Panen pertama dapat dilakukan setelah cacing berumur > 75 hari. Untuk lebih lanjut dapat dipanen setiap 15 hari.
2. Ciri kolam budidaya cacing sutra yang siap untuk di panen adalah apabila lumpur sebagai media pemeliharaan terasa kental bila dipegang.
3. Cacing sutra saat panen dilakukan pada pagi/sore dengan menaikkan tingkat air hingga 50-60 cm sehingga cacing naik sehingga mudah dipanen. Cacing dan lumpur dikeruk/aduk dengan caduk/garu dimasukkan dalam baskom kemudian dicuci dalam saringan.
4. Cacing terangkat masih bercampur dengan lumpur, kemudian memasukkannya ke dalam ember/bak yang berisi air pada ketinggian kurang lebih 1 Cm di atas lumpur. Ember tertutup sehingga dalam menjadi gelap dan dibiarkan selama 1-2 jam.
5. Cacing akan berkerumun di media dan dapat diambil dengan tangan untuk lepas dari media/lumpur.Cacing tersebut dimasukkan dalam bak pemberokan selama 10-12 jam. Cacing siap untuk pakan ikan atau dijual.
Kendala Budidaya Cacing Sutra
Sejauh ini kendala hampir jarang dijumpai namun banyaknya pesanan pelanggan seperti yang diungkapkan bapak Sugiyatno dan bapak arifin menjadi kendala yang tidak bisa dipenuhi, selain itu kendala lain ialah proses pengiriman luar kota yang harus melewati badan karantina.
Bagaimana?? Tidak sulit bukan? Asal kita mau dan tidak gengsi semua bisa dijadikan usaha, yang penting halal.
Semoga Bermanfaat & Jangan Lupa di Share Ya Sobat..
Salam..
0 Response to "Dengan Modal Kecil Budidaya Cacing Sutra Mampu Meraup Keuntungan Jutaan. Mau Tau Caranya?"
Posting Komentar
Kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
.
No SARA and RASIS.
Berkomentarlah dengan Bijak. SPAM, JUDI!! Otomatis Dihapus!!