Ada banyak kesalahan yang dilakukan oleh pembudidaya khusus nya bagi
pemula yang kelihatannya sepele alias kecil namun memberi efek besar bagi
keberhasilan budidaya lele.
Penghantar : Ketahui!! Jenis-Jenis Ikan Lele Yang Dibudidayakan!!
Apa saja 13 kesalahan itu?
Mari kita lihat, sahabat boleh ambil catatan kecil atau boleh mampir
lagi ke blog saya ini..
1. Bibit Ikan Yang Buruk
Bibit merupakan salah satu penunjang keberhasilan budidaya ikan.
Kualitas yang buruk mengakibatkan bibit mudah mati, tidak tahan dengan perubahan
iklim, dan suhu. Bibit juga akan gampang terkena penyakit.
Pastikan bibit yang anda budidayakan dari Balai Perikanan atau
setidaknya dari pembudidaya profesional yang kualitas bibitnya dapat dijamin.
Sahabat boleh mengunjungi lahan tambak yang dia miliki, untuk memastikan
bahwa lele yang dibudidayakannya benar-benar berkualitas.
2. Persiapan Kolam Yang Tidak Maksimal
Jika ingin membudidayakan lele sebaiknya tidak usah tergesa-gesa. Santai
saja pastikan dahulu posisi kolam, kondisi kolam, apakah sudah memenuhi
standard.
Sebelum ikan dimasukan pastikan kolam sudah difermentasi dengan
melakukan beberapa treatment khusus.
Misalnya kolam terpal, usahakan terpal yg digunakan harus benar-benar
bersih dan bebas dari bahan kimia.
Cuci dahulu kolam dengan sabun sampai bersih, lalu rendam kolam terpal
selama 7-10 hari dengan menggunakan air dan bonggol pisang untuk membuang
sisa-sisa zat kimia nya. Baru kolam boleh diisi air dan difermentasi.
Kolam tanah, sebaiknya lakukan penetralan tanah dengan menghilangkan zat
asam nya terlebih dahulu. Penetralan dapat dilakukan dengan menggunakan kapur
pertanian atau dolomit.
3. Memebri Pakan Saat Hujan
Hujan dapat mengakibatkan suhu dan kondisi air didalam kolam menjadi
tidak stabil. Akibat air hujan maka pH air akan turun, sebaiknya jangan memberi
pakan pada saat keadaan kolam tidak stabil karena dapat mengakibatkan ikan
menjadi stress dan terkena penyakit akibatnya berujung pada kematian.
Pakan dapat diberi minimal 1 jam setelah hujan redah, tunggu keadan dan suku kolam kembali stabil.
Pakan dapat diberi minimal 1 jam setelah hujan redah, tunggu keadan dan suku kolam kembali stabil.
4. Sirkulasi Air Terlalu Deras
Umumnya lele dapat hidup dan berkembang tanpa menggunakan sirkulasi air.
Secara konvensional lele dibudidayakan di kolam terpal, beton, atau kolam tanah
tanpa menggunakan pompa air.
Hanya pada tehknik tertentu saja lele dibudidayakan menggunakan pompa
air misalnya dengan budidaya Teknik BIOFLOK dan Budidaya Red Water Sistem.
Berbeda dengan budidaya ikan mas, nila atau gurame dimana dalam
pembudidayanya membutuhkan sirkulasi air yang deras agar ikan cepat besar dan
lebih menyesuaikan dengan habitat aslinya.
Sirkulais air yang terlalu deras dapat mengakibatkan ikan lele menjadi
stres yang ditandai dengan produksi lendir yang berlebihan, ikan menjadi lemas,
nafsu makan menurun, dan akan sangat mudah terkena penyakit.
Tentunya ini akan sangat mempengaruhi biaya cost produksi karena
membutuhkan biaya perawatan ekstra untuk pemulihan ikan. Bukan tidak mungkin
juga ikan yang sudah terkena penyakit akan mati.
5. Penyortiran Yang Terlambat
Minimal lakukan penyortiran pada ikan 3-4 minggu sekali. Penyortiran
yang telat maka akan mengakibatkan pertumbuhan ikan menjadi tidak rata.
Ikan yang ukuran lebih besar akan sangat agresif dalam berburu makanan,
alahasil ikan yang lebih kecil tidak akan kebagian makanan.
Itu sebabnya kita sering menemui ikan lele pertumbuhannya tidak rata ada
yang sudah sebesar sendal eh ada yg masih seukuran jempol. Maka perlu dicatat
kapan ikan ditebar dan catat kapan akan disortir lagi.
Sebaiknya dalam satu siklus bidiaya penyortiran dilakukan 2-3 kali
sampai panen, sesuai dengan ukuran permintaan pasar.
Perlu diperhatikan dalam budidaya lele jangan hanya membuat satu kolam
saja, karena pada saat pensortiran anda akan kewalahan. Siapkan kolam lebih
dari 2 dan usahakan kolam tersebut sudah difermentasi terlebih dahulu dan sudah
ready, ikan siap dimasukan.
6. Pemberian Pakan Jeroan Secara Kontiniu atau Terus Menerus.
Pakan jeroan seperti usus ayam atau ikan, sangat baik untuk si kumis,
selain harga yang murah dapat juga meningkatkan bobot pertumbuhan ikan.
Namun perlu di perhatikan pemberian pakan jeroan secara kontiniu dapat
menyebabkan penyakit tertentu pada ikan seperti penyakit kuning.
Maka dari itu pemberian pakan perlu diselang seling agar lele tetap
sehat. Logika sederhana saja sama halnya dengan manusia jika makan ayam tiap
hari pasti bosan juga, benar tidak? hehee
Beri perhatian khusus bagi si kumis karena dia berharga buat anda.
Berharga dalam menambah income. hahaha
7. Kualitas Pakan Yang Buruk
Si kumis termasuk ikan yang rakus, apa aja pakan yang masuk langsung
diumbat. DISIKAT habis!!
Tapi perlu sahabat perhatikan jangan sembarangan memberi si kumis pakan,
mentang-mentang rakus. Kualitas pakan perlu diperhatikan.
Jangan pernah memberi pakan yang sudah kadaluarsa atau sudah jamuran.
8. Cara Pemberian Pakan Pelet yang Salah
Bagi pembudidaya pemula cara pemberian pelet pada si kumis perlu
diperhatikan. Jangan asal main tebar saja sekehendak hati.
Perlu diketahui karakteristik pelet pada saat dimasukkan kedalam air,
pelet akan mengembang. Nah sebaiknya sebelum ditebar kedalam kolam sebaiknya
perciki pelet yang akan diberi dengan air hangat agar pelet mengembang.
Banyak pembudidaya pemula tidak mengetahui hal ini, itu sebabnya banyak
ikan lele yang mati dengan keadaan perut membengkak atau kembung.
9. Tidak Memberi Vaksin
Ikan lele juga perlu mendapatkan vaksin agar daya tahan tubuh lebih
kuat. Banyak pembudidaya mengabaikan hal ini, alahasil ketika suhu dan keadaan
kolam tidak stabil si kumis mudah terserang penyakit.
Hal ini pasti sangat merugikan bukan?
Vaksin dapat dibuat sendiri, atau dibeli di toko ternak.
Manusia aja diber vaksin agar daya tubuhnya kuat, begitu juga dengan
ayam, masa lele gak??
10. Tidak Melakukan Adaptasi Dulu Sebelum Bibit Ditebar Dikolam
Ini juga penting diperhatikan, biasanya ikan yang baru pindah dari suatu
tempat atau daerah akan mengalami stress dalam perjalanan, selain itu si kumis
juga tidak dapat langsung beradaptasi dengan lingkungan baru nya.
Biasanya bibit ikan yang tidak mengalami proses adaptasi akan banyak
mati pada saat berumur 1-2 minggu.
Maka dari itu proses aklimatisasi atau adaptasi perlu dilakukan.
Caranya bibit ikan lele yang baru datang jangan langsung ditebar di
kolam. Masukkan ikan yang masih didalam plastik kedalam kolam biarkan dahulu
1-2 jam.
Setelah itu buka penutup plastik biarkan ikan keluar perlahan dari
plastik beserta airnya.
* Puasakan dulu bibit 2-3 hari baru diberi makan.
11. Padat Tebar Terlalu Tinggi
Banyak kasus budidaya lele akibat dari padat tebar terlalu tinggi si
kumis rentan terkena berbagai penyakit.
Jika padat tebar terlalu tinggi si kumis akan berebut makan dan pasti
tidak semua mendapat porsi makan yang sama, alahasil pertumbuhan menjadi tidak
seragam dan ini mengakibatkan lele menjadi kanibal alias memangsa lele yg
ukurannya lebih kecil.
Padat tebar yang baik biasanya untuk ukuran 3m*4m mampu menampung
2500-3000 bibit lele.
*Padat tebar dapat disesuaikan
12. Management Pakan Yang Tidak Baik
Hal ini perlu diperhatikan. Jangan sesekali memberi pakan berlebih pada
si kumis.
Pakan sisa akan mengendap di dasar kolam dan menjadi racun. Sisa-sisa
pakan akan menaikkan pH kolam karena bersifat amoniak.
Tentunya ini akan menjadi sarang penyakit bagi si kumis.
Perlu diperhatikan management pakan yang baik. Berilah si kumis pakan
teratur, sesuai dengan takar dan umur si kumis.
13. Sterilisasi Peralatan dan Kolam
Setelah panen perlu diperhatikan kebersihan peralatan dan kolam. Sebelum
memasukkan bibit baru, ada baiknya terpal perlu dilakukan treatment dahulu agar
penyakit yang ada pada ikan terdahulu tidak ikut terbawa.
Selain itu peralatan yang digunakan perlu disterilisasi dengan
mennggunakan alkohol.
Sayang Untuk Dilewatkan Gan: Tips Suksess Budidaya Lele, Panenn 3 Bulan!!
Demikianlan informasi yang dapat saya berikan, semoga tulisan saya
mengenai "JANGAN LAKUKAN 13 KESALAHAN SPELE INI KALAU TIDAK MAU BUDIDAYA
LELE ANDA RUGI BAHKAN GAGAL TOTAL !! " dapat membantu sahabat sekalian.
Sumber :
Diolah dari berbagai sumber dan wawancara langsung kepada pembudidaya
lele.
Suka dengan konten ini?? Klik subscribe, untuk medapatkan konten pilihan berkualitas..
ATAU
Bila Konten ini bermanfaat jangan sungkan, membagikan ya sobat, biar semakin banyak teman yang tahu. Cukup klik tombol share yang ada dibawah ini..
Suka dengan konten ini?? Klik subscribe, untuk medapatkan konten pilihan berkualitas..
ATAU
Bila Konten ini bermanfaat jangan sungkan, membagikan ya sobat, biar semakin banyak teman yang tahu. Cukup klik tombol share yang ada dibawah ini..
Salam suksess :)
Sekedar koreksi, diatas disebutkan bila hujan pH akan naik. Sebenarnya adalah pH akan turun, yaitu akan bersifat asam. Air hujan pH di bawah 7 dan itu asam.
BalasHapusTerimakasih mas cecep buat koreksinya, benar mas sudah saya perbaiki..
HapusSalam sukses :)
Bagaimana kalo kasih pakan di waktu panas?
BalasHapustes
BalasHapusTerima kasih ilmunya, semoga bermanfaat
BalasHapus