Menurut beberapa peternak yang sudah pernah saya wawancarai secara langsung maupun tidak langsung ada dua faktor umum penyebab penurunan produksi ayam, diantaranya adalah faktor infeksius (penyakit) dan faktor non infeksius (management pakan dan faktor lingkungan).
Tapi pada tulisan ini saya khusus membahas faktor yang disebabkan penyakit saja ya sahabat!Berikut ini saya akan mencoba menjabarkan faktor penyebab penurunan produktivitas dan kualiats telur pada ayam yang disebabkan oleh faktor penyakit.
Semoga dapat membantu sahabat sekalian..
#Faktor Infeksius (Penyakit)
Penyakit pada ayam petelur menyebabkan disfungsi organ yang berarti mengakibatkan organ-organ seperti pencernaan, pernafasan, reproduksi, maupun organ central neuro system CNS yang secara langsung berhubungan dengan pembentukan telur tidak dapat berfungsi secara normal.
Penyakit ND, AE, AI, EDS, IB, merupakan penyakit utama penyebab turunnya kualitas dan produksi telur ayam.
Saya akan coba membantu sahabat mendiaknosis 5 penyakit diatas agar tidak terjadi kesalahan pada saat mendiaknosis penyakit pada ayam, sehingga pengobatan yang dilakukan dapat lebih terarah dan optimal.
1. Infeksius Bronkhitis (IB)
Infeksious Bronkhitis merupakan penyakit pernafasan pada ayam yang disebabkan oleh virus coronavirus, bersifat akut dan sangat menular. Apabila tidak segera ditangani akan sangat cepat menular pada ayam lainnya.
Penyakit IB dapat menimbulkan penurunan kualitas dan produktivitas telur, gangguan pertumbuhan, penurunan efisiensi pakan, dan merupakan penyakit kompleks pada saluran pernafasan.
Gejala Klinik Penyakit IB
* Dari hidung ayam keluar lendir
* Sesak nafas dan ngorok
* Nafsu makan dan minum menurun
* Mata terlihat basah / berair
* Kotoran terlihat encer
* Jika ayam terserang IB, bila dibelah terlihat adanya pembengkakan pada ginjal dan berwarna pucat.
* Anak ayam terserang virus IB terlihat lemas dan lebih sering mengerumuni lampu penghangat.
* Virus IB dapat menurunkan kualitas dan produktivitas telur pada ayam dewasa hingga 60% hingga kurun waktu 6-7 minggu.
* Parahnya lagi virus IB membutuhkan biaya cukup besar dan waktu yang cukup lama untuk menyembuhkannya.
#Penularan Virus IB
Virus IB menular melalui pernafasan pada ayam, virus ini dapat menyebar dari satu peternak ke peternak lainnya melalui udara hingga jarak 1100 meter.
#Pencegahan dan Pengobatan Virus IB
* Menjaga kebersihan dan sanitasi yang baik pada kandang.
* Pemberian vaksin pada ayam pada saat berumur 1-2 hari dan vaksin berikutnya pada umur 7-12 minggu. Vaksin dapat diberikan melalui tetes mata berupa intratrachea atau intranasal.
* Ayam yang terserang virus IB harus segera dipisahkan, bila sudah parah sebaiknya dimusnahkan saja dengan cara dibakar atau dikubur.
Sejatinya belum ada obat yang benar-benar mampu mengobati virus IB, Saran yangdiberikan dar beberapa peternak yang berpengalaman menganjurkan untuk lebih memperbaiki management perawatan dan menghilangkan faktor-faktor pendukung penyebaran virus IB, seperti : kepadatan kandang, temperatur/suhu pada kandang, kebersihan kandang, kualitas pakan yang baik, dan sebaiknya berikan vaksin pada ayam serentak sesuai dengan umur.
* Perlu juga menjadi catatan kecil untuk lebih memperhatikan lokasi kandang. Usahakan kandang minimal berjarak diatas 1100 m dari kandang peternak ayam lainnya. Karena virus IB dapat menular pada jarak tersebut.
2. Penyakit Newcastle Disease
Keren ini penyakit kayak klub sepak bola liga inggris aja ya. hehee
Newcastel disease adalah jenis penyakit ayam menular dan sangat mematikan. Penyakit ini juga dikenal dengan penyakit sampar ayam, tetelo dan raniket.
Virus ND dapat menyebabkan kerugian seperti penurunan kualitas dan produktivitas telur dan daging, mengakibatkan kematian dalam jumlah besar, gangguan pertumbuhan dan penurunan drastis pada berat badan ayam pedaging.
#Gejala Klinik Penyakit ND
Gejala klinik serangan virus ND dapat diamati secara langsung dengan memperhatikan kondisi ayam.
Pada Anak Ayam
Batuk/bersin, ayam terlihat lemah, malas bergerak, berkerumun pada penghangat, kejang otot, ayam bergerak berputar-putar, sering terjatuh akibat dari sempoyongan, serta kepala dan leher terputar
Gejala Virus ND |
Gejala pada pencernaan berupa jaringan disekitar mata dan leher bengkak, feses berwarna hijau dan encer. Pada ayam petelur otomatis produksi terhenti, kalaupun sembuh kualitas dan produktivitas pasti menurun ditandai dengan bentuk yang tidak sempurna, putih telur terlihat encer.
Pada Ayam Dewasa / Fase Betelur
umur 2-3 minggu mengalami gangguan pernafasan, terlihat stress dan diikuti nafsu makan yang menurun drastis,.
Untuk lebih meyakinkan apakah ayam terserang virus ND dapat dilakukan dengan membedah ayam yang sakit.
Terlihat bintik-bintik merah/perdarahan pada kantong ampela depan, peradangan pada saluran pernafasan, pendarahan pada saluran usus, kantong udara menipis dan terjadi eksudasi pada organ pernafasan.
#Penularan Virus ND
Virus ND dapat menular dari satu kandang ke kandang lainya dengan cara:
* Alat transportasi dan debu yang menempel pada kandang yang terserang virus ND.
* Kondisi kandang yang tidak steril artinya kandang tersebut berasal dari kandang yang sudah ditempati ayam yang terserang virs ND.
* Peralatan kandang yang sudag tercemar virus ND
* Angin atau udara. Virus ND dapat mencapai menyebar sejauh 5 km.
* Serangga vektor pembawa virus ND.
* Pakaian pekerja. Oleh karena itu bila dalam suatu daerah sudah terkena virus ND, pakian sebaiknya langsung di sterilisasi/ganti.
* Kotoran atau fese, dan urine. Virus ND dapat bertahan lebih dari 2 bulan pada kotoran yang terserang virus ND. Untuk itu kebersihan kandang perlu dijaga.
#Pencegahan dan Pengobatan Virus ND
Sejauh ini belum ada obat yang mampu mengendalikan virus ND, namun cara yang paling banyak dilakukan ialah tindakan pencegahan (preventif).
Tindakan pencegahan virus ND harus cepat dilakukan, dikarenakan virus ini cepat menular dan sangat mematikan.
1. Bila ada ayam yang mati akibat gejala virus ND segera dikubur sedalam mungkin atau dibakar.
2. Telur hasil indukan ayam terserang virus ND sebaiknya tidak ditetaskan.
3. Pemberian vaksin aktif dan inaktiv. Vaksin aktif berupa vaksin hidup yang dilemahkan seperti Hitchner B-1 dan Lasota. Sebaiknya vaksin pertama kali diberi maksimal umur 4 hari agar pembentukan antibodi dapat berjalan dengan baik.
Program vaksin dapat diberikan pada ayam petelur pada umur 1-3 hari, 4 minggu, 3 bulan, dst sedangkan pada ayam pedaging 1-4 hari, 3 minggu, 3 bulan dst.
Pemberian vaksin dapat dengan cara disemprot atau diteteskan melalui mata, hidung, mulut dan dapat juga diberi ke pakan, air minum dan disuntikan langsung.
5. Jaga kebersihan dan sanitasi kandang ayam dengan baik. Mencegah jauh lebih baik daripada mengobati.
6. Beri makan ayam dengan nutrisi yang cukup dan kualitas pakan yang baik.
Tips Pemberian Vaksin Pada Ayam
1. Hindari pemberian dibawah siar matahari langsung.
2. Vaksin harus diberikan pada ayam sehat
3. Berikan vaksin langsung setelah dilarutkan.
4. Jangan lupa untuk mencuci tangan sebelum dan setelah memberikan vaksin pada ayam.
3. Avian Encephalomyelitis AE atau Epidemic Tremor
Penyakit AE merupakan penyakit pada ayam yang menyerang susunan syaraf pusat. Tingkat kematian akibat dari Virus AE cukup rendah namun penurunan produktivitas dan kualitas telur cukup berpengaruh sekitar 5%-10%.
Virus AE juga menyebabkan penurunan jumlah daya tetas telur hal ini dikarenakan embrio dalam telur mengalami kematian.
#Gejala Penyakit AE
Pada ayam muda umur 1-3 minggu akan mengalami kelumpuhan, leher dan kepala bergetar dan berujung pada kematian. Jika infeksi virus terjadi dibawah umur kurang dari 2 minggu berarti besar kemungkinan infeksi terjadi melalui telur, namun bila infeksi diatas 2 minggu besar kemungkinan akibat faktor luar seperti penularan dari ayam lainnya.
Kelumpuhan Pada anak ayam Akibat virus AE Sumber Gambar Medion |
Dalam beberapa kasus virus AE dapat menyebabkan katarak pada mata ayam dewasa yang mampu bertahan hidup.
#Penularan Virus AE
1. Penularan Virus AE paling sering terjadi melalui telur dari indukan yang sudah terserang penyakit AE.
Indukan ayam yang terserang virus AE akan mengeluarkan virus dalam telurnya dan menyebarkan virus dalam beberapa minggu hingga terjadi penurunan jumlah dan kualitas telur.
2. Penularan juga dapat terjadi melalui kontak langsung maupun tidak langsung, seperti melalui pakan dan air minum yang terkontaminasi.
3. Ayam yang terinfeksi virus AE juga dapat menularkan virus melalui kotoran / feses.
#Pencegahan dan Pengobatan Virus AE
1. Jika membeli bibit DOC pastikan sudah diberi vaksin AE
2. Lakukan desinfeksi minimal seminggu sekali dengan antisep, neoantisep atau sporades.
3. Karena penyakit ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan total, maka cara yang paling jituh ialah dengan melakukan vaksinasi AE secara teratur.
4. Penyakit Avian Infulenza (AI)
Penyakit akibat virus AI merupakan salah satu virus yang paling mematikan dan sangat merugikan peternak. Virus AI dikenal juga sebagai flu burung yang dapat menyerang ayam pada semua fase mulai dari pembibitan, anakan dan fase dewasa.
Flu burung tidak hanya menyerang ayam saja tetapi bebeapa unggas peliharaan lainnya seperti burung puyuh, itik, entok, dll.
Tingkat kerugian akibat dari kematian akibat virus AI dapat mencapai 90% dan yang lebih berbahaya lagi virus AI dapat menular kepada manusia.
#Gejala Klinis Seangan Virus AI
1. Jengger,pial, dan kulit perut yang tidak ditumbuhi buluh berwarna biru keunguan.
2. Batuk/bersin dan ngorok.
3. Terkadang keluar cairan dari hidung dan mata.
4. Pembengkakan pada bagian kepala.
5. Terdapat pendarahan dibeberapa titik seperi telapak kaki, kepala, dan dada.
6. Ayam terlihat lemas dan cenderung berdiam diri, kotoran berdarah/diare.
#Penularan Virus AI
1. Secara tidak langsung virus dapat menyebar melalui pakan dan air minum, begitu juga dengan peralatan dan pekerja.
2. Cairan/lendir yang berasal dari lubang hidung, mata, maupun anus dapat membawa virus dan menular pada ayam yang sehat.
3. Kontak secara langsung melalui ayam yang sakit.
#Pencegahan dan Pengobatan Virus AI
1. Peralatan yang digunakan sebaiknya harus steril. Pensterilan dapat dilakukan dengan disfektan.
2. Jangan membuang limbah kotoran ayam terserang virus AI ketempat pembuangan air/selokan.
3. Minimalisir tikus masuk kedalam area peternakan. Tikus dapat menjadi vektor pembawa virus AI.
4. Ayam yang terkena virus AI sebaiknya dibakar/ dimusnahkan saja sebelum menyebar pada yama lainnya.
5. Pemberian vaksinasi.
- Ayam pedaging divaksinasi pada umur 3-7 hari dengan dosis 0,2 ml. Pemberian dilakukan dibawah kulit pada pangkal leher.
- ayam petelur (layer) divaksin pada umur :
4-7 hari dilakukan dibawah kulit pada pangkal leher sebanyak 0.2 ml.
4-7 minggu dilakukan dibawah kulit pada pangkal leher sebanyak 0.5 ml.
12 minggu dilakukan dibawah kulit pada pangkal leher sebanyak 0.5 ml atau dibagian otot dada.
6. Kandang baru boleh diisi setelah 1 bulan dikosongkan untuk mencegah virus AI menyerang ayam. Tetapi tidak lupa kandang yang sudah terserang virus AI harus dilakukan sterilisasi dengan cara dibersihkan dan menyemprot dengan disfektan.
5. Egg Drop Syndrome EDS
EDS merupakan salah satu penyakit pada ayam yang disebabkan oleh kelompok virus adeno. Ayam yang terserang virus ini akan mengalami penurunan produksi telur, kerabang telur lembek, atau tidak memiliki kerabang sama sekali, namun ayam tampak terlihat sehat.
Sebelum mencapai masa bertelur pada maa stater, virus EDS yang sudah terinveksi pada tubuh ayam seolah-olah tertidur atau tidak berekasi namun pada saat memasuki fase bertelur virus ini mulai "terbangun" sehingga ayam layer tidak dapat mencapai puncak produksi telur.
Kualitas Telur Yang Buruk Akibat EDS |
Penyakit ini sering menyerang ayam berumur 25-26 minggu, akibat dari serangan penyakit EDS produksi telur akan mencapai titik terendah pada 1-2 minggu, kemudian akan berangsur-angsur mebaik kembali dan mendekati produksi normal dalam waktu 48 minggu. Produksi dapat turun hingga 30-50 % hanya dalam waktu 2 minggu
#Gejala Klinis Penyakit EDS
Gejala klinis penyakit EDS sulit dideteksi karena ayam terlihat sehat dan tidak menunjukkan seperti terserang penyakit pada umumnya.
#Penularan Virus EDS
Penyebaran penyakit EDS tergolong lambat, namun virus EDS dapat menular melalui indukan, menurunkan langsung pada generasi berikutnya, secara kontak langsung maupun tidak langsung, beberapa laporan studi juga menunjukkan virus EDS dapat menyebar melalui pakan dan feses dari ayam yang terserang EDS.
#Pencegahan dan Pengendalian Virus EDS
*Pencegahan virus EDS dapat dilakuakn dengan cara vaksinasi, namun perlu dipahami bahwa respon vaksinasi terhadap virus EDS tidak akan berkembang sampai ayam berusia 4-5 minggu, oleh karena itu vaksinasi virus EDS dilakukan pada saat pullet berumur 14-15 minggu.
*Kandang juga perlu dilakukan sanitasi dan sterilisasi dengan cara menyemprot disfektan.
* Jaga kualitas pakan dan pastikan nutrisi pada pakan yang diberikan telah tercukupi.
* Kandang perlu dipagari bila perlu pastikan jangan ada hewan lainnya memasuki kandang. Dikhawatirkan hewan lain dapat membawa virus EDS pada bulu maupun melalui kotoran
Demikianlah seputar informasi yang dapat saya bagikan mengenai Faktor Penyebab Penurunan Produktivitas dan Kualitas Telur Ayam. Semoga Tips Dari Beberapa Peternak Ini Bisa Membantu !!! Semoga dapat membantu dan bermanfaat bagi sahabat sekalian.
Beberapa Sajian Artikel Terbaik Dari Kami Yang Layak Kamu Kunjungi !!
Sumber :
Fakultas Pertanian UGM, beberapa peternak, praktisi perunggasan dan Info.medion.co.id
Teman-teman jika artikelnya menarik boleh bantu saya share ya biar semakin banyak peternak yang mengetahui nya.
Jikalau mau berlangganan artikel terbaik kami, teman boleh subscribe nanti saya akan kirim artikel GRATSI via email teman.
https://tajenonline.com/ada-pemicu-induk-ayam-mematuk-telurnya-sendiri/
BalasHapus