Cara Budidaya Belut Sawah Lengkap Dengan Panduan Membuat Media Belut !!

Cara Budidaya Belut Sawah Lengkap Dengan Panduan Membuat Media Belut !!




Jika mendengar kata belut mungkin sebagian orang akan merasa geli, bahkan ada yang takut karena bentuknya menyerupai ular. 

Belut (Monopterus albus) merupakan ikan air tawar yang memiliki nilai ekonomis dan gizi yang tinggi. Karena kandungan gizinya yang cukup tinggi ini maka belut sangat baik untuk dikonsumsi oleh segala tingkat usia, mulai dari anak-anak, remaja, ibu hamil dan yang lanjut usia.

Budidaya belut merupakan salah satu peluang usaha yang sangat menjanjikkan, hal ini dikarenakan 80% tanggkapan belut masih berasal dari alam (sawah dan rawa) selain itu belum banyak peternak ikan yang membudidayakan belut dikarenakan beberapa faktor seperti : pemahaman akan belut masih sangat minim, bibit belut masih sangat sedikit (susah didapatkan), tidak semua pembudidaya mau memberikan ilmunya kepada peternak pemula.
Harga belut di Indonesia disetiap daerah nya berbeda-beda tetapi pada umumnya harga belut tidak kurang dari Rp. 45.000 bahkan pada hari-hari besar dapat mencapai Rp. 60.000 belum lagi dengan kebutuhan pasar ekspor yang sangat menggiurkan bisa mencapai 230 ribu ton per tahunnya. Pasar terbesarnya adalah Jepang dengan kebutuhan 130 ribu ton/ taunnya. 

Namun permintaan itu tidak dapat dipenuhi karena minimnya pasokan, Indonesia hanya sanggup memenuhi sekitar 2,2% atau sekitar 2.300 ton setiap tahunnya. Jangankan pasar ekspor untuk kebutuhan lokal saja tidak dapat dipenuhi. Untuk daerah Jabodetabek saja membutuhkan belut sekitar 3-4 ton per minggunya.

Jadi peluang budidaya belut SANGAT menjanjikan sebagai usaha utama.

Budidaya Belut Dalam Drum 

Seperti pada budidaya ikan lainnya budidaya belut dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu pembibitan dan pembesaran. Budidaya belut dapat dilakukan pada kolam (terpal atau bak semen) dan drum bekas (minyak atau fiber). 

# Persiapan Media 

Persiapan media merupakan hal wajib bagi budidaya belut, berbeda dengan ikan lainnya media budidaya belut ialah dengan menggunakan lumpur fermentasi.

Banyak peternak belut pemula gagal dikarenakan ketidaktahuan bagaimana cara mengolah media yang benar, sering kali mereka menganggap hal tersebut sepele sehingga akhirnya belut yang dibudidayakan mati atau gagal total.
Media yang baik bagi belut ialah media yang telah difermentasikan selama 1 bulan ditambah 2 minggu masa penumbuhan sumber pakan pada media.

#Pencampuran dan Penyusunan Media

Pencampuran dan Penyusunan Media dapat dilakukan diluar dan didalam wadah drum sesuai dengan keinginan pembudidaya, namun ada beberapa kelebihan dan kekurangan dari kedua cara tersebut.

Biasanya pencampuran media diluar wadah atau drum akan lebih baik karena pembusukannya merata namun harus memiliki tempat yang luas dan tenaga yg lebih sedangkan pencampuran media didalam wadah menyebabkan pembusukan media tidak merata namun tidak memerlukan tenaga dan tempat yang tidak luas.

Berikut ini tips susunan media belut yang baik:
  • Lapisan dasar media adalah cacahan jerami setinggi 30cm
  • cacahan gedebong atau pelepah pisang 20 cm
  • pupuk kandang sapi  (rekomendasi yang paling bagus) 30 cm
  • Lapisan terakhir lumpur sawah atau 20%
  • air + EM 4 (3 tutup botol) hingga menutupi permukaan sampai 15 cm
Setelah semua bahan dicampurkan kedalam media lalu tutup rapat wadah / drum dengan terpal agar terjadi fermentasi. Setiap 3 hari sekali buka terpal lalu aduk media dengan kayu agar gas yang ada pada media keluar dan airnya diganti dengan yang baru. Lakukan hal ini selama 30 hari.

Setelah 1 bulan buka media lalu keluarkan air yang lama ganti dengan air yang baru diamkan selama 2 minggu untuk menumbuhkan pakan belut berupa cacing lor dan plankton. 

Setelah itu cek keadaan media, ambil sebatang kayu kecil tusukan pada media jika tidak ada gelembung yang menggumpal berarti media sudah matang artinya siap digunakan namun jika masi ada gelembung menggumpal media harus didiamkan lagi sampai tidak ada gelembung menggumpal.

# Karantina Bibit Belut

Setelah media sudah matang hal yang selanjutnya dilakukan adalah pembesaran atau pendederan bibit belut. Namun hal penting yang perlu dilakukan sebelum pendederan benih adalah karantina bibit. 

Karantina bibit perlu dilakukan agar meminimalisir angka kematian belut pada saat bibit sudah masuk kedalam drum pembesaran, mencegah penyakit bawaan pada belut, selain itu dapat juga mengurangi tingkat stress belut yang diakibatkan perjalanan jauh.
Berikut adalah tips karantina yang baik:
  • Bibit yang baru datang dimasukkan kedalam bak ukuran 2*1 M dengan padat tebar  1-1.5 kg
  • Berikan madu + kocokan kuning telur (memulihkan stamina), diamkan setelah 2-3 jam ganti air baru. (pemberian hanya 1 X)
  • Masukkan air setinggi 10 cm beri perasan jamu (temulawak, kunir, kunyit) setelah 3 jam sekali ganti air baru.Setelah itu anda hanya mengganti air setiap 3 jam sekali sana.Treatman tersebut sebaiknya dilakukan selama 3-4 hari sampai belut benar-benar sehat. Pergantian air dilakukan dengan membuat pembuangan air dari bawah, dan pemasukan air dilakukan dengan menggunakan selang kecil dari atas dengan debit air yang tidak terlalu deras. Usahakan tempat karantina tenang agar bibit tidak stress.

# Pemilihan  dan Pendederan bibit

Setelah masa karantina selesai dan media sudah matang maka selanjutnya adalah pendederan bibit. Padat tebar yang baik untuk ukuran kolam drum sebaiknya dimasukkan maksimal 2 Kg atau 200 ekor bibit saja karena apabila berlebihan tidak baik bagi belut. 

Apabila bibit yang ditebar terlalu banyak maka akan menyebabkan kematian yang diakibatkan populasi yang padat karena belut bersifat kanibal, selain itu akan terjadi perebutan makanan yang mengakibatkan pertumbuhan belut tidak merata.

Hal yang paling penting dalam pendederan bibit ialah kualitas bibit yang dimasukkan haruslah benar-benar sehat jangan ada yang luka. Cirir-ciri bibit yang baik adalah gerakannya lincah, tidak cacat, warna hijau kecoklatan dengan totol hitam disekujur tubuh bagian atas, dan kepalanya tidak mendongan keatas.

# Perawatan dan Pemberian Pakan

Perawatan dan pemberian pakan sebaiknya dilakukan dengan teratur agar bibit yang dibudidayakan dapat berkembang dengan baik dan menghasilkan produksi yang maksimal. Karena belut merupakan hewan nokturnal (aktif pada malam hari) Pemberian pakan sebaiknya dilakukan pada sore hari sekitar pukul 18.00-19.00. 

Pakan yang diberi dapat berupa pelet, cacing lumricus, ulat Jerman, ulat Hongkong, anakan katak (berudu), ikan rucah-rucah, pasta belut, dan cacahan keong.

Perawatan belut dapat dilakukan dengan sirkulasi air yang baik, jadi anda perlu memasang pembuangan air sekitar 5 cm diatas media, gunanya agar anda memasukkan air yang baru maka air yang lama akan terganti. Pergantian air juga dapat meningkatkan kualitas oksigen pada air sekaligus mengurangi kadar amonia dari kotoran belut tersebut.

Quote:

PERLU DIKETAHUI sebelum memelihara belut pastikan dulu pakan tersedia jadi anda dapat membudidayakan Cacing, atau ulat. Khusus untuk ulat jerman dan hongkong bisa dibaca pada postingan saya lainnya. 

Ketersediaan pakan menjadi faktor utama pembesaran belut, dengan memberikan pakan yang baik maka hasil yang diperoleh juga akan maksimal.
INTINYA tidak perlu terburu-buru dalam melakukan budidaya. Pastikan pakan dan media sudah lengkap barulah anda dapat memesan bibit belut.


# Panen

Hal yang paling ditunggu oleh setiap pembudidaya belut ialah PANEN!! Panen belut dapat dilakukan sesuai dengan keinginan pemdudidaya tergantung besaran yang diinginkan, namun pada umumnya panen belut dapat dilakukan setelah belut berumur minimal 4-5 bulan biasanya belut sudah layak panen dengan berat 8-10 ekor/ kg nya.

Panen dapat dilakukan dengan mengeluarkan belut dari lumpur dan ditampung kedalam ember yang sudah disediakan sebelumnya.


Semoga Suksess..

Jika artikel ini membatu, sahabat boleh membagikan agar lebih banyak teman kita yang mengetahuinya..

Jika sahabat mau berlangganan artikel menarik lainnya, langsung di SUBSCRIBE saja, saya akan kirim artikel menarik via email. GRATISS!!

10 Responses to "Cara Budidaya Belut Sawah Lengkap Dengan Panduan Membuat Media Belut !!"

  1. Balasan
    1. Salam suksess peternak belut..
      Semoga Indonesia bisa menjadi Sentra belut Dunia..!

      Hapus
  2. Mau nanya... pemberian air pada lumpur itu,sebaiknya berapa cm diatas permukaan lumpur?

    BalasHapus
  3. Trimakasih gan, bermanfaat bagi saya pemula..

    BalasHapus
  4. perkembangan budidaya belut di indonesia per 2017 bagaimana sih gan.
    saya cari artikel tentang perkemangannya kok susah amat.
    saya ada minat buat usaha ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. perkembangan belut di Indonesia sangat menjanjikkan pak.
      85% kebutuhan belut masih bergantung dari alam, itu artinya peluang usaha budidaya ini masih sangat menjanjikkan!!

      Hapus
  5. Untuk penjualan sendiri bagaimana Pak.. kalau blm punya langganan pembeli.?

    BalasHapus
  6. Mohon di bantu untuk penjualannya Pak. Karena di daerah plosok seperti saya susah untuk penjualan ke konsumen/ pengepul

    BalasHapus

Kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
.
No SARA and RASIS.

Berkomentarlah dengan Bijak. SPAM, JUDI!! Otomatis Dihapus!!