Budidaya bebek atau itik merupakan salah satu budidaya yang cukup banyak diminati karena memiliki prospek yang terbilang cukup cerah. Jika digeluti dengan serius bukan tidak mungkin budidaya bebek dapat dijadikan penghasilan utama keluarga.
Pada umumnya ada dua jenis bebek yang dibudidayakan yaitu bebek petelur dan bebek pedaging. Sebenarnya teknik budidayanya tidak jauh berbeda, namun pada kesempatan ini saya akan fokus membahas budidaya bebek petelur saja.
Tanpa berbasa-basi lagi mari kita simak bagaimana cara membudidayakan bebek petelur yang baik dan benar sehingga menghasilkan produksi telur berkualitas dan pastinya joss gendosss
Persiapan Awal
Lokasi Kandang
Lokasi kandang perlu mendapatkan perhatian, usahakan lokasi tidak terlalu dekat dengan rumah penduduk atau jalan besar karena dikhawatirkan akan mengganggu orang banyak. Usahakan juga akses jalan menuju lokasi dapat dijangkau untuk memudahkan saat pemanenan sehingga dapat mengurangi cost produksi.
Pastikan Kondisi Kandang Nyaman dan Aman
Kandang bebek dibagi kedalam dua ruangan yang pertama ruangan istirahat dan ruangan pelataran.
Ruangan istirahat berupa ruangan beratap seperti rumah joglo, berlantaikan tanah yang dilapisi alas. Di tempat inilah itik beristirahat pada malam hari dan bertelur pada dini hari. Lebar ruangan istirahat disesuaikan dengan kapasitas itik yang akan dipelihara.
Idealnya 4 ekor itik menempati ruang 1m2. Jadi bila ingin memelihara 600 ekor itik petelur misalnya, diperlukan area kurang lebih 150 m2. Lahan seluas ini dibagi dua, separuh untuk kandang tertutup dan selebihnya untuk pelataran.
Misalkan kandang dibuat 25 m x 6 m, berarti satu sekat ruang istirahat dan pelataran masing-masing luasnya 3 m x 5 m.
Misalkan kandang dibuat 25 m x 6 m, berarti satu sekat ruang istirahat dan pelataran masing-masing luasnya 3 m x 5 m.
Jumlah ruangan 5 unit, setiap unit dihuni 120 ekor itik. Hindari atap bocor bila hujan.Pilihan bahan baku atap antara lain genteng, asbes, plastik atau rumbia.
Agar peternak mudah masuk ke kandang, tinggi atap 2,5 m – 3 m dari lantai. Bagian belakang dan samping kiri-kanan kandang ditutup tembok atau bilik bambu.
Untuk menjamin lancarnya sirkulasi udara, antara ruang istirahat dan pelataran dibuat terbuka. Pemba tas ruangan hanya berupa sekat/pagar bambu atau kayu setinggi 50 cm – 60 cm. Lantai kandang yang empuk dan kering merangsang itik bertelur. Alas lantai berupa jerami, sekam, serbuk gergaji atau rum put kering. Bahan lain, asalkan empuk, tidak mudah padat, kering, agak lembap, hangat, bersih dan dapat mencegah telur tidak ampai pecah.
Untuk mempertahankan kondisi kandang tetap baik, tanah diberi kapur sebelum diberi alas. Tujuannya, untuk mencegah penyakit dan mengurangi bau karena kotoran itik. Dengan perlakuan ini kandang bisa dibersihkan total setelah dua tahun. Cara lain mengantisipasi serangan penyakit adalah menyemprot tanah dengan larutan formalin 5 persen.
Perhatikan Penerangan Kandang Bebek
Penerangan juga termasuk hal penting dalam berternak bebek petelur. Selain untuk memudahkan dalam mengawasi dan memelihara, penerangan yang cukup juga dapat membuat nyaman bebek juga dapat menambah kehagatan ruang saat malam hari.
Suhu Ruangan Harus Tetap Terkontrol Dengan Baik
Usahakan suhu kandang bebek petelur selalu sama seperti suhu ruangan (tidak terlalu dingin atau panas). Suhu kandang bebek yang baik berkisaran antara 27 – 30 derajat celsius.
Membuat suhu kandang bebek petelur yang ideal ini dapat diakali dengan membuat kandang bebek menghadap timur atau barat sehingga udara dan panas matahari dapat silih berganti masuk kandang. Sinar matahari dan udara yang masuk ke dalam kandang bisa sebagai sarana untuk menghilangkan kelembapan serta penyakit yang ada dalam kandang. Selain itu penggunaan lampu dapat menjaga suhu kandang bebek dimalam hari.
Persiapkan Peralatan Pakan dan Pakan Bebek
Sediakan bak yang bentuknya seperti parit memanjang, kedalamannya sekitar 5 cm saja yang penting bebek dapat minum dan makan. Jika modal terbatas banyak juga peternak menggunakan bambu sebagai pengganti bak pakan dan minum.
Pakan yang baik untuk bebek petelur ialah harus memiliki sumber protein yang tinggi agar telur yang dihasilkan berkualitas, salah satu pakan yang baik untuk bebek petelur adalah kerang, ikan rucah-rucah, kulit udang, bekicot dan keong sawah, ampas tahu, jagung, dedak atau konsentrat.
Setelah Peralatan dan Pakan Ready Saatnya Memilih Indukan atau DOD bebek Petelur
Penentu keberhasilan budidaya bebek petelur pasti terletak pada bibit yang dipilih. Ada banyak jenis bebek petelur yang biasanya dibudidayakan diantaranya adalah : bebek petelur tegal, bebek petelur alabio, bebek petelur khaki campbell, bebek petelur bali, bebek petelur mojosari, bebek petelur CV 2000-INA dan jenis-jenis bebek petelur lainnya.
Jenis bibit bebek petelur unggul seperti yang telah disebutkan diatas merupakan bibit bebek unggul hasil dari pengembangan Balai Penelitian Ternak (BPT) Ciawi, Bogor.
Berikut tips memilih DOD yang berkualitas:
1. Perhatikan postur tubuh nya, biasanya DOD yang berkualitas memiliki postur yang tegap, kaki dan paruhnya besar serta tidak memiliki cacat.
2. Hindari memilih DOD jantan yang berbulu cokelat kehitaman, paruh berwarna kehitaman dan suara yang serak karena dapat dipastikan DOD tersebut tidak bagus.
3. Untuk DOD betina hindari memilih DOD dengan warna bulu cokelat kemerahan, paruh hitam keputihan, suara nyaring.
4. Untuk lebih amannya belilah bibit DOD ditempat yang sudah jelas terjamin kualitasnya, bila perlu sudah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.
Tidak Kala Penting Manajemen Pakan yang Baik Penentu Keberhasilan dan Kualitas Bebek Petelur
Kebutuhan nutrisi bebek disesuaikan dengan tingkat pertumbuhannya. Pada fase bertelur bebek membutuhkan pakan dengan kandungan protein 17% - 20% dan energi sebesar 2.700kkal – 2.88kkal. Bahan pokok pakan sumber karbohidrat antara lain dedak, jagung,karak atau aking.
Jumlah pakan yang diberikan juga bervariasi. Patokannya seekor itik membutuhkan 155 g/hari (kering). Pada kadar air 15% - 20% bobotnya kurang lebih 220 g. Ada peternak memberi pakan 20kg/100 ekor/ hari. Peternak lain memberi 7 kg aking, 5 kg katul, 15 kg ikan segar atau 5 kg tepung ikan. Atau 25 kg – 27 kg per hari.
Pada umumnya bebek kurang bisa beradaptasi dengan makanan kering, sehingga pakan harus basah. Namun jangan terlalu basah, kandungan airnya tidak lebih 20 %. Formulasi pakan yang sudah disiapkan biasanya ditambah air dan diaduk jadi satu dalam wadah.
Bahan tambahan yang perlu diberikan adalah vitamin (premix). Pakan berjamur harus dihindari. Bahan pakan berbagai macam jenis, ada katul halus, agak kasar dan kasar. Katul kasar gizinya kurang. Sebaliknya katul halu bagus, kekurangannya sukar ditelan sehingga itik ogah-ogahan makan. Yang bagus setengah kasar dan setengah halus.
Biasanya pemberian pakan dilakukan 2 kali sehari yaitu pada pagi hari pukul 07.00 dan sore hari pukul 17.00. Hindari pemberian pakan diluar jam biasanya karena hal tersebut dapat membuat bebek menjadi stress dan membuat bebek berhenti atau kehilangan nafsu makannya.
Waspadai Penyakit
Selalu kontrol bebek yang anda ternak, apabila melihat bebek dengan keadaan lemas, nafsu makan berkurang, tidak bersuara, gerakan lamban, segera dipisahkan dari kawanannya dan diisolasi agar tidak menyebar kepada bebek lainnya.
Salah satu contoh penyakit bebek ialah berak kapur yang ditandai dengan adanya bercak putih pada kotoran, selain itu kotoran berwarna kehijauan.
Pengobatannya dengan memberikan nitro furans, sulfa atau antibiotik lainnya. Salah satunya dengan mencampur pakan dengan furszolidon 0,0011%.
Waktu Pemanenan Telur
Waktu yang tepat memanen telur ialah pada pagi hari pukul 06.00-07.00. Pemungutan telur dilakukan pada saat kandang istirahat dibuka dan bebek dikeluarkan untuk sarapan.
Kegiatan Pasca Panen Telur
Kegiatan yang biasa dilakukan setelah panen ialah pengawetan telur, tujuannya adalah agar kualitas telur dapat bertahan lama dan tetap terjaga.
Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
1. Pengawetan dengan air hangat. Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
2. Pengawetan telur dengan daun jambu biji. Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
3. Pengawetan telur dengan minyak kelapa. Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
4. Pengawetan telur dengan natrium silikat. Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
5. Pengawetan telur dengan garam dapur. Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu.
Demikianlah seputar informasi yang dapat saya bagikan, semoga bermanfaat bagi pembacanya.
Salam suksess..
Salam suksess..
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusMksih penjelasannya
BalasHapus